Sunday, August 26, 2012

Susahnya Mengendalikan Emosi


Entah kenapa beberapa hari belakangan ini aku kok mudah sekali tersinggung, rasanya pengin maraaaah terus……..hal kecil saja sudah bisa memancing emosiku untuk segera marah.
Syukur kedua anak2ku sangat mengerti tentang diriku, begitu mereka mulai mendekat ,aku sudah memberitahu lebih duluan, " mama sedang tidak mood, jangan macam2"  dan mereka dengan sendirinya menyingkir, memberiku waktu untuk menyendiri, tidak mengganggu hingga aku kembali seperti semula.

Biasanya tidak makan waktu lama bagiku untuk bisa kembali kekeadaan semula, tapi kali ini sudah  hampir seminggu……..yang namanya "bad mood" betah banget ngendap didiri ini, koq ya gak pergi-pergi, aku sampe bosan .
Segala upaya sudah aku usahakan namun koq ya belum juga.

Kemaren, waktu sholat Jumat, begitu khatib memulai khutbah,seorang perempuan setengah baya yang duduk disebelahku,  tiba2 ngajak bicara, untung aku bisa menahan diri tidak membalas omongannya, aku menunduk menghindari pembicaran, tiba2 datang seorang perempuan muda, lagi2 mengucapkan salam dan bertanya apa khabar?, Alhamdullilah, juga tidak kujawab..sebab aku tak ingin membatalkan sholat jumatku.
Tiba2 handphone wanita disebelahku berdering dan dia dengan seenak udelnya menjawab panggilan dan mulai ngomong meski dengan suara dipelankan takut mengganggu orang2 yang sedang mendengarkan khutbah.
Sementara didepan sana beberapa pria juga saling berbicara satu dengan lain…

Melihat keadaan ini benar2 membuatku marah…..hingga terbawa sampai kerumah.
Kutumpahkan kekesalanku pada anak2 menceritakan apa yang kulihat selama berada dimesjid dan mewanti2 mereka untuk tetap menjaga adab dan tidak berbicara ketika khatib  berkhutbah.

Puncak dari segalanya, hari ini aku memilih untuk tinggal dimasjid menunggu Bilal belajar membaca AQ dari pada pulang dan mengerjakan pekerjaan rumah………..
Begitu pulang………….ternyata emosiku masih  juga jungkir balik…..gak karuan, Alhamdullilah aku tidak ngomel, tidak merepet, tidak berkata macam-macam, cuma emang sebagai akibatnya mukaku yang emang udah jutek dari sononya jadi tambah jutek.
Cemberut seharian gak tebar senyum seperti biasanya, hingga kedua jagoankupun memilih diam dikamar mereka dari pada berbincang2 seperti biasanya.

Aku masuk kamar , duduk bersimpuh …….merenung, istighfar  dan minta ampun pada Allah atas segala kelakuanku beberapa hari ini yang mungkin menyinggung atau menyakiti perasaan orang2 disekitarku.

Aku sudah berusaha sebisanya untuk mengendalikan emosiku namun koq ya tidak bisa,tetap saja terlihat dari raut wajahku yang tidak ceria, cemberut  dan pasang muka ketat, padahal  aku sadar betul gak ada gunanya,tapi  kali ini aku ternyata kalah sama iblis, aku tidak tau kenapa aku bad mood dan tak bisa tertawa sama sekali.

Ach..lagi2 dia, sang guru yang selalu dan selalu saja dengan sabar berhasil meredam rasa marah yang  sudah beberapa  hari ini terpendam dalam diriku.

"Bagi orang yang punya iman di dalam dadanya,maka biasanya orang tersebut berjiwa besar,memiliki kesadaran yang tinggi  , murah hati, sangat penyabar dalam menghadapi segala sesuatu  masalah apapun itu yang sedang dihadapinya, dan tidak gampang marah serta pemaaf.

Orang yang  punya iman, mampu untuk menguasai dirinya,menjaga sikap serta lidah dalam setiap pembicaraan, tidak sombong, dan sangat rendah hati.

Nach kalau kamu merasa memiliki iman, kenapa membiarkan marah bersemayam berlama-lama dihatimu? Tidak ada gunanya kan, apa kamu bahagia dengan bersikap seperti ini,mogok senyum dan tawa, mogok ngomong, pasang  tampang ketat terus sepanjang hari? Lihat tuch anak2mu, mereka sangat…..sangat pengertian sekali, memberimu waktu untuk berbenah diri, tidak  mengganggu…tidak bertanya, tidak juga sok menasihati…….tapi kamu harus ingat,mereka tidak tau apa2 koq ya jadi ikut2an kena imbas tak mendapatkan senyum mamanya? Tak memperoleh tegur sapa? Salah apa mereka?"

Aku terdiam mendengar perkataannya.

"Jangan kalah dengan iblis, ini memang maunya, kamu "bad mood" terus sehingga akhirnya gak bisa mengontrol emosi, dan ujung2nya ngomel, marah2, ini salah, itu salah yang akhirnya malah menimbulkan dosa. Masih Alhamdullilah kamu cuma pasang muka cemberut terus………..kalau tidak?

Cobalah …!!kontrol emosimu. Sesungguhnya emosi merupakan anugrah yang sangat luar biasa dari Allah pada kita hambanya,maka syukurilah ,tapi hati2 jangan sampai dikendalikan emosi, tapi kamu yang harus bisa mengendalikannya.
Coba kalau kamu gak punya emosi, gimana rasanya, gak bisa tersenyum, gak bisa tertawa, gak bisa merasakan yang namanya senang, bahagia,cemas, marah, kasihan dan sebagainya……..
Maka berterima kasihlah kamu memiliki emosi cuma ya itu sekali lagi, jaga emosimu ,kendalikan dengan baik, selalu berfikir positiv sehingga yang terpancar dari wajahmu juga adalah pancaran kebahagiaan………

Kalau kamu seperti ini, namanya mengikuti hawa nafsu iblis, emosimu  yang mengendalikan dirimu , bukan kamu, makanya cembetut melulu……."

Aduch..lagi2 merah padam rasanya mukaku, dia benar sekali, aku gagal mengendalikan yang namanya emosi,meskipun tidak ngomel dan marah2 tapi ternyata masih belum bisa secara keseluruhan mengendalikannya sehingga bisa terlihat jelas dari mukaku  yang pasang wajah ketat terus…

Och….ternyata selama seminggu ini, aku cuma baru bisa sebatas mengendalikan emosi untuk tidak ngomel dan marah2 saja……..belum benar2 bisa menanggulangi secara keseluruhan,buktinya aku jadi mahal senyum, bad mood, dan jadi tambah jutek…….

Ich….mama seperti nenek sihir kalau lagi bad mood ,"serem", kata Bilal……
Waduh….kalau begitu lain kali biar lagi bad mood juga harus tebar senyum terus ach, biar gak cepat tua, dan tidak seperti siti sirik……. Hi hi hi   (amit munduur)


Wassalam



No comments:

Post a Comment