February 13' 2008
Nabi Ayub AS adalah, hamba dan pesuruh Allah yang terkenal dengan ke sabarannya.
Beliau adalah seorang nabi, yang dikaruniai Allah dengan nikmat berupa kekayaan yang banyak, ladang2 yang luas dengan segala macam tumbuh2an tumbuh subur didalamnya, bebagai macam ternak, unta, domba, sapi dan macam2 lagi yang beranak pinak dengan banyak, hamba sahaya yang senantiasa siap sedia mengerjakan perintahnya , dengan istri anak-anak serta cucu yang mengelilinginya.
Kekayaannya terkenal hingga keluar daerah dan dia hidup aman tentram diantara rakyatnya, namun sebagai hamba Allah,meskipun seorang nabi , dia tidak terlepas dari ujian yang diberikan oleh Allah.
Nabi Ayub menderita penyakit lepra, seluruh tubuhnya penuh dengan luka yang akhirnya menjadi kudis yang sangat menjijikkan.
Pada saat dia menderita penyakit, dengan ijin Allah tak ada obat yang bisa menyembuhkannya dan satu persatu keluarga mulai meninggalkannya karena merasa jijik begitu pula segala harta kekayaannya habis satu persatu, pelayan, hamba sahaya, anak dan cucu….semua …ya semua menyingkir dan tak mau lagi mendekat padanya.
Dengan kesedihan yang sangat dalam nabi Ayub, pergi meninggalkan desa , karena penyakit yang dideritanya, beliau tak mampu berjalan dan dinaikkan keatas seekor keledai sementara istrinya menuntunnya berjalan keluar dari kota tempat tinggalnya.
Kesabaran Ayub belum selesai……penyakitnya bertambah parah, lukanya memenuhi seluruh tubuh hingga tidak satupun yang bebas dari penyakit, benar2 mengundang kesabaran yang penuh, tidak terlepas istrinya pun kehilangan kesabaran ,seringkali karena putus asa istrinya bersikap tidak simpatik, hingga nabi Ayub ikut2an kehilangan kesabaran dan berkata " Demi Allah…saya akan menghukum kamu……….."
Namun dalam penderitaan , kehilangan harta benda serta sanak saudara dan penyakit yang tak kunjung sembuh, nabi Ayub tak pernah lupa berzikir memuji Allah dan tak kehilangan keimanannya…..
Suatu hari nabi Ayub sedang duduk…….menikmati luka yang telah mulai membusuk disebagian tubuhnya. Dipandanginya tangan yang dulu begitu kokoh kini tak berdaya, penuh luka menjijikkan dihinggapi ulat yang keluar dari lukanya.
Karena banyaknya, beberapa ulat jatuh dari tangannya dan begitu melihat hal tersebut nabi Ayub memungut ulat itu dan meletakkannya kembali ditangannya….sembari berkata, "kalau tidak karena Allah tentu engkau tidak akan berada dilenganku…….."
Subhanallah…….rasanya tidak ada kesabaran seperti yang dimiliki oleh seorang Ayub , hanya karena keimanan yang dimilikinya dan kesalehannya sajalah maka hal itu bisa terjadi, dan dalam keputus asaannya …..dia mendengar Allah berfirman :
(Hentakkan kakimu! Inilah tempat mencuci,sejuk dan menyegarkan, dan air untuk diminum". AQ 38:42)
Ternyata dengan ijin Allah juga, air itu menjadi pengobat baginya sehingga kembali seperti sedia kala.
Dan kehilangan segala harta benda dan sanak saudara merupakan ujian baginya yang karena kesabarannya Allah mengembalikan semuanya sebagai rahmat baginya, berlipat ganda.
Apakah kita mampu bersikap sabar setiap kali cobaan menimpa kita? Jangankan sesabar nabi Ayub, seperseratusnyapun aku merasa belum mampu, Ya Allah semoga Engkau senantiasa memberikan kesabaran pada diriku dalam menjalani hidup ini, yang lebih…yang lebih…dan yang lebih lagi dari hari kehari,karena aku tak ingin kehilangan keimananku ya Allah..amiin.
Semoga kita termasuk kedalam golongan orang2 yang punya kesabaran tinggi, Insya Allah.(khulavez)
Wassalam.
No comments:
Post a Comment