Sunday, August 26, 2012

SOMBONG...............


Saat pertama kali mengetahuinya tinggal didaerah dekat rumah saya ada perasaan bangga, punya tetangga bak selebriti.
Ich geer tetangga yang tenar koq gue yang bangga ya…!!!!!!!!?
Dia seorang yang cukup terpandang , namanya cukup dikenal karena dia seorang pengamat ekonomi, politikus, pejabat dan entah apa lagi.
Ketenarannya semakin mencuat tatkala rumah lamanya dijual dan diganti dengan membeli 2 rumah baru sekaligus yang lebih besar dan katanya labih mahal dari perumahan tempat dimana dia tinggal sebelumnya,di bagian belakang perumahan dimana kita tinggal.

Namun setelah mengenal agak lebih lama saya jadi mendapat kesan yang agak kurang simpatik tentang dia dan keluarganya.
Pertama-tama tetangga saya yang satu menceritakan tentang kelakuan sang istri yang saya tanggapi dengan senyuman saja, karena saya memang tidak kenal dengan istrinya cuma sering melihat mobil mewahnya melintas didepan rumah.

Semakin lama kesan tidak simpatik saya semakin tebal, sebenarnya saya sadar bahwa saya tidak boleh menyimpan perasaan ini , apalagi saya gak kenal kenal amat ama dia, bertegur sapa juga gak pernah, paling pagi2 ketika mobil mewahnya lewat….wussss meninggalkan sedikit asap polusi dan menghilang ..cuma sebatas itu saja lain tidak, tapi itulah manusia selalu saja melihat kekurangan orang lain, untungnya saya tidak pernah mengutarakan perasaan ini kepada siapapun,cuma saya simpan saja didalam hati.
Lho koq bangga tidak mengutarakannya kepada orang lain, kan ada yang tau , itu lho Dia yang maha mengetahui ……..astaagfirullah al aziiiim meski dalam hati Dia itu tau lho, jadi jangan mengira gak ada yang tau …………!!!!maaf maaf .... , semoga Allah mengampuni saya…..

Suatu kali ada acara ronda malam bersama, yang pada saat itu keluarga saya yang mendapat giliran, artinya salah satu dari anggota keluarga harus ikutan ronda atau bisa juga sich digantikan dengan menyerahkan sejumlah uang , kalau emang gak bisa banget.
Kebetulan orangtua saya sedang berkunjung kerumah, maka bapak saya berinisiativ untuk ikut berpartisipasi,apalagi dia sudah kenal sebagian besar para tetangga saya karena seringnya berkunjung kerumah.

Besoknya ketika kita lagi bincang2 habis makan malam, bapak bertanya," pak Fulan itu aneh ya……?"katanya.
"Aneh apanya "? tanyaku
"Iya…..dia egois, semua orang dianggap bodoh, gak tau apa-apa, semua omongan orang dibantah, cuma pendapat dan omongan dia saja yang benar, padahal jelas2 ide, pendapat dan omongannya itu salah. Orang semua yang lain juga gak sependapat dengan dia koq".kata bapak mengeluarkan unek2nya tentang tetangga saya yang orang terkenal tadi.

Padahal gak pernah lho saya dengar bapak mengeluh tentang seseorang, ternyata dia punya pengalaman yang sangat buruk rupanya, saat itu siaga satu, yang ronda dibagi jadi 4 group…nach semuanya berpencar berkelompok seandainya terjadi apa-apa, waktu itu emang lagi musim kerusuhan disekitar tempat saya tinggal.
"Lalu bagaimana caranya kita bisa tau siapa lawan dan siapa kawan?", tanya bapakku pada yang lain, semuanya mengajukan usul masing2, dan si pak pejabat tadi bilang disetiap tangan diikatkain merah jadi begitu lihat kita tau bahwa itu bukan lawan……lalu bapak menjawab, kalau kebetulan ditempat terang>..!!!!!!! nach kalau dikegelapan kan warnanya gak kelihatan bagaimana kalau dengan sandi cahaya senter misalnya dikedipin 2 atau 3 kali…..sebagai kode,usul bapak….

Ech pak pejabat tidak setuju karena usulannya ternyata dianggapnya tidak diterima ,dan mengatakan itu usulan geblek, usulan jaman udik bla bla bla……..!!!! Bapak cuma bisa beristigfar mendengar pernyataannya dan setelahnya bergeming dan tidak ngomong sepatahpun hingga subuh menjelang dan beliau pulang kerumah.
Wach..dalam hati saya, kalau begitu benar dong perkiraan saya selama ini.
Lalu saya tanya2 bapak saya lebih lanjut tentang pengalamannya ikutan ronda tadi malam, dan kesimpulannya, orang itu sebenarnya baik, pintar, pengetahuannya luas.
" ya iyalah orang dia sekolahnya diluar negeri, pengamat ekonomi, politikus, pejabat tinggi dan segudang lainnya, pastinya pintar dong". kataku.
"Ia, tapi mungkin satu yang agak kurang dari dia…..pengetahuan atau pendalaman agamanya mungkin kurang atau mungkin dia sebahagian dari orang yang belum memahami Islam sehingga membuat dia lebih dikuasai emosi ",kata bapakku.

"Ech…koq jadi ngomongin orang sich?", selaku
"Bukan…...kita harus mengambil pelajaran berharga dari peristiwa ini, bahwa jangan kamu kira karena kamu kaya, berpangkat, pejabat, berilmu tinggi, berpengetahuan luas lantas kamu berhak untuk sombong dan menganggap rendah orang lain…… dan seenaknya menghina atau melecehkan orang
Ada seorang bapak…kelihatannya dia juga orang yang berilmu dalam arti sebenarnya, namun dia sangat rendah hati, dia tak pernah menyela ,atau membantah, dia cuma jadi seorang pendengar saja,namun ketika kita duduk berdua saya tau bahwa dia lebih pantas disegani dari pada pak Fulan itu," kata bapak.



Mungkin karena jabatannya yang tinggi , pengetahuannya yang luas , ditambah gelar panjang yang dimiliki serta jumlah hartanya yang berlimpah membuat sifat yang menonjol darinya adalah suka merendahkan orang lain dan menganggap hanya dia saja yang pintar yang lainnya bodoh dan merasa pendapatnya sendiri yang paling benar.

Setiap terlibat pembicaraan dia merasa paling benar dan tak mau kalah, pendapat orang lain salah ,kurang ilmu atau bodoh.
Itulah juga yang membuat orang-orang enggan duduk ber lama-lama dan ngobrol dengannya.
Posisi, gelar dan jabatannya dikantor terbawa ke lingkup tempat tinggalnya dan menganggap semua orang seperti bawahannya.
Seringkali kalau berkata dia menyakiti perasaan orang,namun sepertinya dia tidak perduli, karena keegoisannya tadi.

Menyitir salah satu hadis Muslim mengatakan:" Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang"

Al Quran juga jelas-jelas melarang kita untuk bersikap sombong, maka jauhilah sikap ini, sebab sombong dan takabur itu cuma beda tipis…….sebaiknyalah berlaku rendah hati tapi tidak berarti harus rendah diri, hormati orang lain kalau ingin kita dihormati oleh orang lain.semogabermanfaat  ( Khulavez)
Wassalam..



***
SM..dec 10,2007



No comments:

Post a Comment