ada sajadah panjang terbentang
dari kaki buaian ....
sampai ke tepi kuburan hamba
kuburan hamba bila mati
ada sajadah panjang terbentang
hamba tunduk dan sujud
diatas sajadah yang panjang ini
diselingi sekedar interupsi
mencari rezeki mencari ilmu
mengukur jalanan seharian
begitu terdengar suara adzan
kembali tersungkur hamba
ada sajadah panjang terbentang
hamba tunduk dan rukuk
hamba sujud tak lepas kening hamba
mengingat Dikau sepenuhnya
Aku mendengarkan lagu ini sambil baca email, sambil morum, sambil main game, sambil edit photo , pokoknya mengerjakan banyak hal sekaligus dikomputerku.....
dan tiba2 dia sang sahabat , masuk........lalu bertanya," lagu apa sich yang kamu dengarin itu?????"
aku rewind lagu ini mulai dari awal dan menguraikan terjemahannya .............lalu......apa lacur yang terjadi????
kuliah pagi yang panjangggggggg sekali,
tentang apa??
tentang konsep dari lagu Bimbo yang aku dengarkan ini.....
lhaaaaaa.. koq malah terbalik ya?? yang dengarin gue, yang ngerti bahasanya gue, koq jadinya dia yang lebih ngerti dari aku soal konsep dan makna dari lagu ini????
hik hik hik...jadi malu hati dech
coba dech sekali2 renungkan, dari mulai kamu dilahirkan kedunia ini sampai nanti, entah kapan pada saat kamu meninggal......kalau dihitung mungkin jaraknya ratusan kilometer.........nach adakah sajadah yang panjangnya sama dengan itu?????
tentu saja tidak,
kalau ada pasti sudah masuk rekor MURI atau barangkali guinnes book of record...
kira2 mau gak manusia bikin sajadah yang panjangnya sepanjang umur manusia????
katakanlah 50 tahun saja (dengan asumsi umurmu segitu)
kalau kita converse ke panjang , ya kira2 +/- 500.000 kilometer aja dech , sesuai dengan jarak jalan yang sudah engkau tempuh
(padahal sebenarnya pasti lebih ) coba hitung sehari jalan bolak balik dari dapur ke kamar mandi saja mungkin sudah 5 km seharian, belum kalau pergi kemana2...,kesekolah ,keluar kota, pokoknya kemana saja anda melangkah, silahkan dihitung kira2 berapa panjang semuanya????
nach dari panjang 5 ratus ribu km itu sudah seberapa panjangkah yang engkau isi dengan bersyukur padaNya???
sudah berapa panjangkah yang engkau isi dengan mengingatNya??
berapa panjang engkau isi dengan kebaikan dan lain2nya???
lalu coba bandingkan kira2 berapa panjangkah yang engkau isi dengan menjauh dariNya dan tak mengingatNya??
serta berapa panjang ketika engkau berpaling dariNya???
jadi sajadah itu merupakan jembatan dirimu dari mulai lahir hingga menuju keliang kubur, kalau tak kau rawat dan pelihata dengan baik, mungkin saja jembatan itu rapuh dan rusak , ibarat jembatan benaran, kena hujan kena panas, akan berkarat, kayunya busuk dan bolong sana sini, dan akhirnya ketika engkau butuhkan untuk melewatinya ternyata ada bagian2 yang sudah tak bisa dilewati sama sekali lalu bagaimana engkau bisa sampai keujung sana??? diseberangnya??????
mau terbang atau melompat????? mampukah?????
Duch. ....cuma sampai situ aja rasanya mukaku sudah terbakar panas dech......lebih baik gak usah diteruskan malu dengan diri sendiri...
mungkin diriku adalah cerminan dari orang yang tak merawat jembatan itu sehingga bolong sana sini, sompak sana sini dan patah disana disini.......hingga akhirnya ketika diperlukan untuk melewati tak bisa dilalui.......
Ya Allah.....aku hanyalah hamba Mu yang hina yang perlu berbenah diri, perlu meluangkan waktuku untuk lebih banyak mengingat Mu, untuk sujud dan bersyukur padaMu..
agar aku bisa merawat jembatanku, dan jika saatnya tiba sang malaikat Izrail datang ..aku bisa melalui sajadah ku yang terbentang panjang dengan berlari dan menyongsong Mu...
dengan senyuman dan menadahkan mukaku............Insya Allah...
Cukup dech ceritanya aku tak mampu untuk mengungkapkan selebihnya karena ternyata aku tidak tau apa2.....alias buta mata dan buta hatinya oleh hal2 yang seperti ini....
iya mba.... terima kasih tegurannya.
ReplyDeleteakan kujaga jembatan itu, agar tetap lurus di jalan Allah....
kembali kasih..
ReplyDeletetapi salah tuch fa.. bukan saya yang negur....lha wong saya juga dapat teguran koq.
yuk mari sama2 kita jaga dan pelihara biar tetap bagus, dan saatnya ketika kita butuhkan , kita bisa berlari kencang menuju keseberang..........dengan muka penuh senyuman Insya Allah
amin ya robbal 'alamin....
ReplyDeleteyg baris kedua itu syairnya : dari kaki buaian. Perumpamaan yg bagus dari Taufiq Ismail (sang pencipta lirik). Lagu ini punya makna spesial, krn dulu dipakai sbg lg pengiring saat pernikahan ... :-)) (gantinya gending kebogiro..he..he..)
ReplyDeletewah mbak prita punya kenangan tersendiri ya tentang lagu ini..
ReplyDeletemakasih koreksinya, abis it saya cari di gugle malas nyatet.. ech ternyata salah..
akan di edit dech
sori, ada ralat lagi: hamba sujud tak lepas kening hamba....
ReplyDeleteterimakasih pemberitahuannya
ReplyDeleteterpaksa harus dengerin lagi nich lagunya sekalian check teks