Aduch…panas benar ya hari ini, enaknya mandi nech , biar gak gerah, abis sumuk banget.
Kusambar handuk dan bergegas ke kamar mandi, memutar kran shower dan byuuuuur, air mengalir deras.Untuk sesaat kubiarkan mengalir menunggu biar sedikit hangat, saolnya badan gak tahan diguyur air dingin, maklum sudah bau tanah..he he he.
Beberapa saat masuk ke bak mandi, mulai membasahi muka, tangan dan seluruh tubuh…. setelah itu, mambalikkan badan, dan mulailah bagian belakang pelan2 diguyur hangatnya air….. och….nyaman sekali dan nikmat rasanya.
Lalu mulai menggosok-gosok tangan dan bagian tubuh lainnya….tidak tergesa-gesa, sangat menikmati saat air perlahan mengguyur tubuh, menuangkan sabun pada busa penyeka badan, santai dan enjoy, sambil bersenandung pula lagi……….hmmm!!!! semua orang pasti pernah mandi dan sering mandi, tentunya bisa merasakan nikmatnya mandi, apalagi dilakukan dengan santai dan tidak tergesa2.…..uch….segaaaar banget.
Tak terasa waktu berlalu…badan terasa bersih dan segar kambali, perlahan keran air ditutup lalu mulai mengeringkan tubuh, tidak seperti waktu mandi tadi, proses pengeringan tubuh hanya sebentar mungin semenit atau dua, kemudian masih dengan bernyanyi kecil keluar kamar mandi untuk bersalin pakaian.
Selintas kulirik jam di atas meja kecil di sudut kamar , jam menunjukkan waktu jam 05.30, wooow!!!!!!!…sebelum mandi tadi, jelas jarum jam menunjuk angka 05.00, berarti aku telah menghabiskan waktu setengah jam di kamar mandi, dikuringi 2 menit buka pakain dan 2 menit pengeringan badan, praktis 26 menit badanku diguyur air dan selama itu pula air terus mengalir …………aku tertegun.
Seandainya di tampung, sudah berapa liter air yang tercurah untuk waktu 26 menit itu ya?..tiba-tiba saja pertanyaan ini melintas di benakku.
“ach….peduli amat…mandi ya mandi aja koq pake mikir2 segala sich”, kata hati kecilku yg ke-1
“iya….emang kenapa juga, yang penting enjoy….badan bersih”, kata hati kecilku yang ke-2 mendukung.
Pikiranku melayang teringat bahwa entah dimana dan kapan aku pernah melihat photo yang memenangkan hadiah “Pulitzer”, kalau gak salah, seorang bocah membasahi kepalanya dengan air kencing sapi, dan itu terjadi dibelahan lain dunia ini, di salah satu Negara Afrika.
“hmmm….tuch kan, orang lain, untuk hanya sekedar membasahi kepala yang entah sudah berapa lama tak pernah disentuh air, harus menunggu sapi buang air kecil dulu baru bisa keramas, lha ..kok kamu seenaknya saja mandi berlama-lama menghambur-hamburkan air”…..kata hati kecilku yang ke-3
“ Iya…. tau gak kamu tuch sudah berlaku zholim terhadap saudaramu sendiri”, ditimpali pula oleh hati kecilku yang ke-4.
“ ech..gak ada urusannya lagi, dia tu jauh nun disana, nach elo disini…ngapain juga dipikirin”, kata hati kecilku yang ke-1 lagi, gak mau kalah
“benar…dia dibarat elo di timur, gak ada hubungannya, jauh booo!!!, kalaupun lu buang-buang air disini, dia di sana, gak ngefeek lagi…..” seru hati kecilku yang ke-2.mendukung pendapat hati kecil yang ke-1
“ech.. bumi ini bulat, biar lu di timur dia di barat, kalau lu tetap dengan pola pikir seperti itu, buang-buang air tanpa peduli dengan orang lain , apa lu kira itu baik dan gak egois”…..sungut hati kecilku yang ke-3 kesal dengan haitiku yang ke-1 dan ke-2
“ benar… bumi ini bulat , kalau lu sedang berada diatas, nach air kan sifatnya mencari tempat yang rendah, berarti air yang lu hemat itu akan mengalir ke tempat lain yang sedang berada dibagian bawah bumi , jadi gak peduli lu dibarat..orang lain di timur akan terkena dampak positiv kalau lu gak egois alias hemat, dan begitu juga orang akan terkena dampak negativ kalau lu gak hemat, sebab airnya kosong jadi gak ada yang mengalir kebawah waktu bumi lu sedang berada diatas…..” begitu lo kata hati kecilku yang keempat sok berlogika.
Aduh…gue pusing mana yang benar ya…teori yang dikemukakan hati kecilku yang ke-empat itu memang cuma buat menyadarkan aku , tapi masuk akal juga ya kataku.
“Sudah-sudah, jangan ribut “kata komandan dari keempat hatiku, yaitu otak/benak gue sendiri.
“Bagaimanapun hidup hemat itu baik, egois itu gak baik, memikirkan kepentingan orang lain meskipun itu dibagian lain bumi, biar beribu mil jauhnya dari tempat kita tinggal ,ada baiknya untuk introspeksi diri, bahwa kita harus tetap berbagi , sebab mereka juga makhluk dan ciptaan Allh yang harus menikmati nikmatnya mandi dengan air bersih, jadi jangan dihabisi sendiri dong , egois banget sich luuu”, kata benakku, “gak usah jauh2 dibagian lain bumi,lihat tuch saudara2 kita di gunnung kidul, kalau musim kemarau,jalan berapa kilometer cuma untukngangkut seember air…tuch di ujung utara Jakarta, air susah jadi abrang mahal tau……”
Ech..itu tadi percakapan antara kempt sisi haiku, 2 sisi negativ dan 2 sisi positiv dan ditengahi oleh benakku sendiri.
Cukup keras juga untuk menyadarkanku, bahwa masih ada orang lain diluar sana yang tidak seberuntung kita dalam menikmatai karunia Allah.
Selalulah bersyukur bahwa kita masih lebih baik dibanding saudara kita yang lain, meski berada dibelahan lain dari bumi ini…nun ribuan mil jauhnya.
Catatan kecil untuk menyentil diri sendiri.
SM/CA,August 06’07
No comments:
Post a Comment