Saturday, May 29, 2010
Freedom of speech.................??????????????????????
Thursday, May 27, 2010
Tuesday, May 25, 2010
Saya takut mati....................
Banyak-banyaklah mengingat mati, karena suatu saat kita akan mati………..
Setiap hari ada saja berita kematian yang terdengar dan ini sebenarnya sebuah alarm atau tanda peringatan bagi kita bahwa hidup tidak abadi………
Terus terang selama ini saya,
belum pernah bertemu dengan orang yang mengatakan:" siap dan tidak takut dengan yang namanya mati atau kematian",
dan saya berfikir bahwa berarti saya punya perasaan yang sama dengan kebanyakan orang ,
karena setiap hari ..........
saya selalu memikirkan soal mati,
dan benar2 takut akan kematian,
takut karena tidak punya bekal yang cukup dan takut dengan siksa kubur,
takut dengan imaginasi saya soal kehidupan alam kubur….
Namun, saya bertemu dengan seseorang y ang sungguh sangat mengagumkan,
ketika kita bicara tentang mati,
dengan senyum mengembang dia segera mengatakan, :" Alhamdullilah………..berarti saya akan segera bertemu dengan Allah".
Sungguh hal ini diluar kebiasaan orang2 lainnya,
koq gak takut dengan mati,
gak takut dengan siksa kubur,
gak takut dengan azab atas dosa2nya yang lalu…..
sebab saya yakin gak ada orang yang terbebas dari dosa…
Benar2 penasaran dan pengen tau apa sih rahasianya hingga bisa bahagia begitu kalau mati????????????
Ternyata jawabnya cuma beberapa kata saja :"Allah mengatakan..sebesar apapun dosa yang engkau lakukan kecuali syirik, maka akan diampuni ..maka datanglah dan minta ampunlah, karena Allah itu maha pengampun……………"
Ini saja………???????????????????
Ya cuma ini rahasianya???,
dia sangat percaya betul bahwa semua dosa2 yang telah diperbuatnya akan diampuni Allah Insya Allah,
dan setiap saat dia istighfar,
minta ampun atas semua dosa2 masa lalunya………..
dan kini tidak ada beban dihatinya soal semua itu,
dengan catatan dia tak pernah mengulanginya dan kalaupun sekarang mati..
maka dia juga yakin akan menghadap Allah dengan bangga…………
Setelah mendengar uraian rahasianya tersebut saya tercenung dan jadi mikirin………...
saya percaya betul dengan apa yang dia ucapkan,
dan saya percaya betul bahwa Allah itu maha pengampun…………..
namun koq saya belum bisa seperti dia ya???
Masih takut mati, masih mikir azab kubur, masih malu kelak gak akan berani mengangkat muka karena terlalu banyak dosa,
dan ngeri dengan yang namanya kehidupan alam kubur…………..
Ach ternyata iman saya masih setipis kulit bawang,
itu dia bedanya….
kenapa saya masih takut,
meski setiap saat istighfar,
setiap saat minta ampun….
Ya......! iman saya belum kuat, seperti dia bilang, :"the problem is you don’t have strong iman ……...and believe that Allah will forgive you" .
Mungkin dia benar, wallahuallam bissowab……………….may Allah forgive me".
Dikuburkan , namun tidak sebagaimana mestinya..........?????
Ketika kemaren sabtu , saya sedang menunggu waktu sholat ashar dimasjid,
tiba2 teman disebelah menerima telphon dari seseorang yang mengatakan bahwa suaminya meninggal dunia tadi pagi sekitar pkl 04.00 am….
namun karena dia dan keluarganya dari kaum syiah, sementara suaminya non syiah,
dia bingung mau dibagaimanain ini suami??????????????
Karena bingungnya, maka dia menelephon teman saya yang dia tau juga non syiah (tapi sebelumnya adalah syiah) , setelah menceritakan semuanya ,
intinya dia minta tolong agar ada yang menangani penguburan suaminya dari pihak non syiah…
Saya jadi bertanya2….emang syiah bagaimana cara melakukan ibadah penguburannya??
Apakah berbeda dengan kita??
Apakah tidak di kafani?
Apakah tidak di sholatkan??
Apakah ada upaca dan sebagainya????
Terus terang saya tidak tau masalah ini dan reflek saya berkata, lho??? Emang apa salahnya :""
kenapa dia mendiamkan mayat suaminya dari pagi hingga pkl 04.00 sore?? ,Dan tidak melakukan apa2????
Teman saya mengatakan :,ya karena istri dan keluarganya syiah..
jadi mereka gak tau bagaimana tata cara penguburan diluar non syiah??
Iya, tapi meski dia syiah, kenapa tidak bisa?
Syiah itu Islam kan????
Kenapa dia tidak menghubungi masjjidnya, atau ulama mereka atau apalah dan lakukan tata cara semestinya agar suaminya bisa dikebumikan secepatnya sebagaimana
mestinya….
Teman saya tertawa terkekeh-kekeh, :"kamu bilang apa???? Kamu gak tau ya, kalau mereka biasanya jenazah itu akan disimpan dulu selama beberapa hari ,
terus nanti ada orang2 akan datang, membacakan puisi, membacakan sajak, dan syair2 kuno, lalu menceritakan cerita-cerita tentang orang2 sholeh atau imam sesuai dengan yang mereka ikuti…………...
dan semua pengunjung biasanya diharuskan memakai pakaian berwarna hitam, bahkan sebagian, meski mengaku syiah, ada yang tidak dikafani tapi dipakaikan baju terbaiknya mirip dengan upacara non muslim…walakadah
Makanya istrinya bingung karena suaminya berpesan gak mau dilakukan upacara pemakaman ala syiah….?????????
Wadowwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww,
ini pengalaman pertama saya mendengar ada muslim yang dikebumikan namun tidak dengan cara Islam.
Anyway benar tidaknya wallahu alam, namun itulah adanya karena teman saya tersebut mantan syiah…………...
jadi dia tau betul masalah itu…
Friday, May 21, 2010
Ya Allah......apa yang terjadi dengan bangsa ini?? barusan menyaksikan kerusuhan di mojokerto jawa timur, polisis dianiaya massa, mobil pemerintah dibakar....... apapun masalahnya, kenapa harus merusak properti negara??? sadarkah masyarakat yang melakukan pembakaran bahwa mobil2 tersebut dibeli dengan uang mereka??? seandainyatidak dibakar, mungkin uang pengganti mobil2 tersebut bisa untuk keperluan lainnya kelak, tapi kini????? Ya Allah.........limpahkan rahmat dan hidayahMu pada bangsa ini yang sedang putus asa dan diamuk amarah kelihatannya............ sedikit persoalan saja bisa jadi penyulut untuk sebuah kerusuhan besar.....
Project 100 - 365 ( day 68) carrousel
Apakah anda ingin suami yang sesuai dengan keinginan anda.......????
Hari sudah mulai sore ketika semua hadirin memenuhi ruangan, sang pembicara memulainya dengan ucapan doa dan membuka ceramah tentang keluarga sakinah mawaddah warahmah…………
Sungguh sebuah uraian yang sangat menarik, menyentuh dan membuka mata hati setiap pendengar agar mendapatkan tujuannya dalam membina sebuah keluarga,
yaitu karena ingin menggenapi sebagian dari agamanya dan memperolah ridho dari Allah SWT semata.
Selesai satu pembicara, digantikan oleh mpembicara lainnya, singkat padat dan tidak bertele-tele…
Hadirin puas dan diharapkan bisa menerapkan apa yang didengar hari ini didalam kehidupan berkeluarga,
lima menit sebelum azan maghrib berkumandang semua yang datang diminta bersiap2 untuk sholat berjamaah dan setelah sholat sunnah, dipersilahkan kembali ketempat masing2 untuk sesi tanya jawab, sambil menikmati hidangan makan malam.
Setengah jam berlalu dan kini ruangan penuh kembali, satu persatu pertanyaan diajukan dan dijawab dengan lugas, dengan harapan sang penanya puas dengan jawaban yang diberikan…Insya Allah.
Ketika seorang pembicara bertanya,:"apakah anda berkeinginan agar suami yang anda bersikap baik dan manis , sholeh, mencintai, dsb pada anda??" ,
tanyanya dan dijawab serentak semua hadirin ,
"iyaaaaaaaaa ...............", koor berjamaah.
Namun tidak dengan diriku, dengan santai saya menjawab, "tidak saya tidak menginginkan hal itu".
Hik hik hik…………iki orang nopo to yo????,
Itu barangkali yang ada dibenak orang-orang sembari memandang kepadaku, sementara sayanya cuek beibeh typikal wong jakarta, emang ikke fikirin………
Emang ,gak tau kenapa itulah yang terlintas dikepala pada saat itu, ingin mengetahui apa ya kira2 pendapat atau pandangan para pembicara jika jawaban saya lain dari pada yang lain????
Kebiasaan jahil muncul lagi, pengen ngerjain orang, suka tampil beda, lain dari yang lain (hi5x)
Jelas saya lihat ,para pembbicara memandang pada saya dengan rasa tiadk percaya dan sedikit bingung,
lalu salah seorang dari mereka mengambil microphone dan bertanya, :"sister…could you please tell or explain to us, what do you mean with your statement and eventually if you could say what is the wisdom behind that statement??'……………."
Hmmmmmmm ternyata pembicara yang satu ini pintar juga dan cepat menangkap pikiran orang, right on the spot dia kelihatannya bisa membaca apa yang ada dikepala saya..
" sebenarnya bukan suatu yang aneh kalau orang bertanya apakah seorang istri menginginkan suami yang sholeh, baik, sopan, bala bla bla dan jawabannya 100% saya berani bertaruh itulah yang diinginkan oleh para istri dan itulah dia suami idaman,
tapi kita lupa bahwa kita hanya manusia, kita menjalani hidup tidak seperti yang kita inginkan, tapi seperti apa yang kita jalani dan hadapi.
Tidak jarang pada kenyataannya semua yang kita inginkan itu tidak ada pada kehidupan keseharian kita.
Syukur Alhamdullilah kalau kita mendapatkan seperti apa yang diinginkan tapi tidak sedikit justru menghadapi kebalikannya,
suami yang jahat, yang kasar, yang jauh dari agama, yang suka menyakiti phisik maupun phisikis…….dan sebagainya……………..
Saya hanya ingin menjadi seorang yang realistis………………….
saya tidak ingin membangun sebuah mimpi atau harapan, karena kalau pada kenyataannya tidak sesuai dengan yang saya harapkan maka saya akan menjadi sangat kecewa…………………
dan jika kecewa itu bertahta dan bersemayam didalam hati maka akan menggerogoti diri saya sendiri dan akibatnya?????????????
sungguh tak terbayangkan…….
anda tau bagaimana rasanya kecewa?????
sangat menyakitkan...
Nah inilah alasan kenapa ketika anda bertanya apakah saya menginginkan seorang suami yang sholeh, baik, sopan mencintai dsb itu , jawaban saya tidak, karena saya tidak siap untuk menjadi kecewa, karena saya tidak ingin melihat kenyataan berotolak belakang dengan keinginan saya….
Dan saya tak ingin menjadi sakit hati…
Tapi saya akan meminta pada Allah agar diberikan seorang suami yang terbaik untuk saya ,
hanya itu saja,
sebab apapun yang kita miliki saat ini hanya pinjaman dan ujian bagi kita,
dan kalaupun suami kita tidak baik, tidak sopan tidak mencintai, tidak seperti yang kita harapkan, maka itulah rezeki kita saat ini….trrimalah, syukurilah.
Insya Allah kalau ikhlas menjalaninya akan digantikan Allah di surga dengan yang jauh lebih baik lagi……………………..'
Hmmmm sang pembicara mengangguk mendengara uraian saya, namun tidak para hadirin ,
mereka mulai mengajukan argumen masing2 ada yang setuju dan ada yang tidak tentunya, dan hal itu adalah biasa…
tidak masalah .............
Namun satu yang saya pegang pada hasil akhirnya,
sang pembicara setuju,
ya benar sekali,
apapun yang kita miliki saat ini adalah ujian buat kita dan tentunya merupakan yang terbaik untuk kita pada saat ini, maka seharusnya kita syukuri………….dan hendaknya tidak terlalu berharap yang sekiranya diluar dari jangkauan kita….